Kelapa sawit (Elais guineensis Jacg) merupakan tanaman perkebunan tropis. Tanaman kelapa sawit di perkirakan berasal dari
Nigeria, Afrika Barat namun ada juga yang menyatakan dari Amerika Selatan yakni
Brazilia. Spesies Elaeis melanococca
di duga berasal dari Amerika Selatan dan Elaeis
guineensis berasal dari Afrika (Fauzi,
dkk. 2002). Tanaman kelapa sawit diduga berasal dari Brazilia, Amerika
Selatan karena ditemukan banyak spesies kelapa sawit di hutan Brazilia
dibandingkan Afrika (Sastrosayono, 2003). Benih kelapa sawit pertama kali di tanam
di Indonesia pada tahum 1984, yaitu yang berasal dari Meutrius, Afrika.
Sedangkan perkebunan kelapa sawit pertama kali dibangun di Tanah Hitam, Hulu
Sumatra Utara oleh Schadt pada tahun 1911 (Hartanto, 2011).
Menurut
Zeven (1965), taksonomi kelapa sawit adalah sebagai berikut :
Divisio : Spermathophyta
Sub divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Familia :Palmaceae
Sub familia : Cocoldeae
Genus : Elaeis
Spesies : Elais guineensis Jacg.
Kelapa sawit merupakan tanaman monokotil yang tidak
memiliki akar tunggang. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan
ke samping. Susunan akar kelapa sawit terdiri dari serabut primer yang tumbuh
vertikal ke dalam tanah dan horizontal ke samping, akar ini akan bercabang menjadi
akar sekunder yang mengarah ke atas maupun ke bawah yang berkembang lagi
menjadi akar tresier dan seterusnya. Kedalaman perakaran tanaman kelapa sawit
bisa mencapai 8–16 meter secara horizontal (Hartanto, 2011). Fungsi utama akar
tersebut diantaranya untuk (1) menunjang struktur batang di atas tanah, (2)
menyerap air dan unsur-unsur hara dari dalam tanah, dan (3) sebagai salah satu
alat respirasi (Tim Advokasi Minyak Sawit Indonesia, 2010).
Pohon kelapa sawit mengalami pertumbuhan dengan
pertambahan tinggi berkisar 35-75 cm per tahun, sehingga pada umur 25 tahun
ketinggian tanaman mencapai 15-18 m (TAMSI,
2010). Secara geris besar batang kelapa sawit tidak mempunyai kambiun
dan umumnya tidak bercabang. Pada tanaman muda, batangnya tidak terlihat karena
tertutup oleh daun. Batang kelapa sawit berbentuk silinder dengan diameter
20-75 cm. Batang berfungsi sebagai penyangga tajuk serta menyimpan dan
mengangkat bahan makanan (Fauzi, dkk. 2002).
Daun kelapa sawit membentuk susunan dan biasa
disebut daun majemuk yang bersisip dan bertulang sejajar. Panjang pelepah daun
dapat mencapai 7,5–9 m dengan jumlah anak daun tiap pelepah berkisar 250–400
helai. Setiap bulannya akan tumbuh dua lembar daun. Helaian daun makin lama
makin erat sehingga semakin lama daun akan semakin melengkung ke arah bawah.
Daun yang tua akan semakin menutup sehingga daun yang paling muda akan
ternaungi oleh daun yang berada di atasnya. Kedudukan daun pada batang
dirumuskan dengan rumus daun (phytalotaxi 3/8) yaitu pada setiap tiga putaran
terdapat delapan daun. Panjang anak daun dapat mencapai 120 cm/helai
(Sastrosayono, 2003).
Bunga kelapa sawit mulai muncul pada saat tanaman
berusia tiga tahun. Bunga jantan tanaman kelapa sawit berbentuk lonjong
sementara bunga betina berbentuk agak bulat. Bunga jantan dan betina pada
kelapa sawit berada pada satu pohon (monocious
diclin) namun memiliki waktu pematangan yang berbeda sehingga jarang
terjadi penyerbukan sendiri. Penyerbukan yang terjadi pada kelapa sawit lebih
sering terjadi penyerbukan silang (cross
pollination) (Hartanto, 2011).
Buah kelapa sawit (fructus) pertama kali dapat dipanen
ketika tanaman beumur 3.5 tahun. Jika dihitung mulai dari penyerbukan sampai
buah matang dan siap dipanen kurang lebih 5-6 bulan. Tanaman kelapa sawit rata-rata
menghasilkan 20-22 tandan/tahun. Tanaman yang semakin tua produktivitasnya akan
menurun menjadi 12–14 tandan/tahun. Jumlah per tandan pada tanaman yang cukup
tua mencapai 1.600 buah. Panjang buah antara 2-5 cm dan berat sekitar 20-25
gram/buah. berat tandan pada tahun pertama sekitar 3-6 kg, tetapi semakin tua
berat tandan bertambah yaitu 25-35 kg/tahun (Fauzi, dkk. 2002). Secara garis
besar buah kelapa sawit terdiri atas tiga lapisan yaitu eksokrap (kulit buah berwarna kemerahan dan licin), mesokrap (serabut buah) dan endocarp (cangkang pelindung) (Pardamean, 2012)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar